Rabu, 09 Desember 2009

HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA

hari ini 9 Desember, warga dunia sedang memperingati hari anti korupsi. Satu hari yang dicanangkan sebagai hari bersih dari aktivitas korupsi yang memang sudah mendarah daging dalam diri manusia. Semua negara di dunia ini pasti terdapat aktivitas korupsi baik yang dilakukan pemerintah, swasta maupun rakyat jelata. yang membedakan adalah motivasi, cara dan hasil korupsinya. saya pernah berbincang dengan seorang auditor independent yang juga dipercaya oleh BPK untuk mengaudit keuangan berbagai perusahaan. ia kemudian membagi korupsi menjadi dua jenis berdasarkan orang yang melakukannya. yang pertama ialah korupsi kecil-kecilan atau kelas teri. biasanya ini dilakukan oleh pegawai rendahan, bawahan atau suruhan dalam suatu lembaga/perusahaan. motivasi yang memunculkan aktivitas korupsi ini adalah karena kurangnya gaji yang diberikan oleh perusahaan, kebutuhan yang semakin banyak. ketika ada kesempatan untuk korupsi, maka ia memanfaatkan sebaik-baiknya. korupsi semacam ini belum membahayakan keuangan negara/perusahaan. tapi bisa menjadi cikal-bakal dari korupsi yang lebih besar lagi. yang kedua adalah korupsi secara besar-besaran, tersistem atau kelas kakap. korupsi ini bukan didasari oleh kebutuhan yang mendesak, namun didasari sifat serakah yang memang menjadi salah satu fitrah manusia. korupsi ini dilakukan oleh para pembesar, direktur atau petinggi dari suatu lembaga. aktivitas korupsi ini membahaykan keuangan negara dan berpotensi membuat negara menjadi bangkrut. para auditor sering mengabaikan korupsi yang kecil-kecilan ini dan yang diincar justru korupsi yang besar-besaran. tapi justru korupsi besar itu bisa menimbulkan korupsi lagi, karena para koruptor dapat menyuap auditor yang memeriksanya. jadi korupsi yang berpotensi menimbulkan korupsi lainnya. sebenarnya korupsi bukan hanya mengenai uang saja, ada korupsi waktu, korupsi peluang dan korupsi kejujuran. apapun itu, seminimal mungkin korupsi harus kita hindari. SELAMAT HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA

Kamis, 03 Desember 2009

memaknai kehilangan

orang-orang besar seperti ilmuwan, negarawan, peneliti yang berhasil menjadi pahlawan selalu memiliki pemikiran di luar orang lain pikirkan. hal ini merupakan penyudutan cara pandangnya sebagai manusia terhadap sesuatu dalam hidup. sudut yang dimaksud adalah pemikiran yang kemungkinan kecil dilakukan oleh orang-orang awam pada umumnya. meskipun pada awalnya ide-ide yang mereka lontarkan sering dicap sebagai sebuah kegilaan yang melawan mainstream. tapi orang besar tidak akan pernah berhenti mempertahankan keyakinannya meskipun mengalami berbagai tekanan dari publik yang memiliki suara mayoritas atau menjadi "majority supressor". bayangkan jika alexander grahambell yang tunarunggu tidak memiliki ide untuk merubah gelombang suara menjadi gelombang listrik dan akhirnya dapat dihantarkan melalui kabel, maka mungkin sekarang kita tidak dapat menikmati berbicara jarak jauh melalui pesawat telepon. padahal waktu itu dia dicap sebagai orang yang "kurang waras" karena mengatakan bahwa suatu saat orang dapat berbicara dengan orang lainnya meskipun lawan bicaranya tidak hadir di dekat orang tersebut. begitulah seharusnya kita berpikir, berbeda dari kebanyakan orang. termasuk jika kita kehilangan sesuatu. saya pernah memiliki pengalaman unik, ketika seorang sahabat kental saya kehilangan beberapa ratus ribu uangnya karena keteledorannya meninggalkan kartu ATM di mesin ATM yang sedang online. kemudian sahabat saya mengurus pemblokiran dan pembuatan ATM baru di bank. pada saat mengurus ia dilayani oleh seorang CSO wanita. ketika ditanya oleh SCO berapa jumlah uangnya yang hilang, sahabt saya menjawab sambil tersenyum. kemudian mbak-mbak CSO itu bertanya mengapa sahabat saya tersenyum meskipun uangnya hilang. kemudian ia menjawab : "ngapain sedih mbak, saya kehilangan duit sudah rugi. kalao ditambah sedih saya ruginya dua kali lipat dong!". memang sahabat saya dicap aneh oleh CSO bank itu, tapi kemudian saya menangkap sisi lain bahwa itulah sesungguhnya awal dari keikhlasan. dengan mengikhlaskan uangnya yang hilang, ia tidak memilik beban yang berat dan dapat melanjutkan tanggung jawabnya yang lain. hasilnya sekarang uang dalam rekeningnya bertambah beberapa kali lipat dari jumlah digit semula. memang amazing orang yang berpikiran berbeda dari apa yang biasa kita pikirkan. belajar dari ini semua, maka saya memaknai kehilangan pada hidup saya sebagai sebuah bentuk pengalihan beban yang dilakukan oleh Alloh SWT. mungkin saja Alloh SWT akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada saya. wallohu'alam bishowab

Jakarta 3 Desember 2009