Jumat, 27 Maret 2009

3 hari di kaki gunung slamet

Perjalanan bisnis kali ini harus membawaku ke sebuah tempat di kaki gunung slamet di daerah Purwokerto Jawa Tengah. Daerah yang seharusnya dingin dan sejuk, entah mengapa malam itu terasa panas sekali. Malam itu aku menginap di tempat mbah putri (nenek) beliau adalah Ibu dari Ibuku. Walaupun intinya perjalanan dinas, namun pasti saya tidak boleh menginap di hotel harus di rumah mbah.
Terus terang, sampai saat ini aku heran apa yang terjadi di daerah itu. Udara terasa sangat panas, tidak seperti biasanya. Kata saudara-saudaraku, hujan tidak turun selama sepekan ini. dan udara terus digelayuti oleh mendung. Aku teringat pelajaran meteorologi waktu kuliah dulu, bahwa apabila langit ditutupi oleh awan mendung maka sinar matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke atmosfer menjadi tidak dipantulkan sempurna (karena terhalang awan). Sehingga temperatur udara menjadi meningkat walaupun kelembaban udara tinggi. Dapat dibayangkan betapa tidak enaknya udara saat itu dan firasatku benar, setelah menyelesaikan semua tugas akhirnya aku jatuh sakit. Benar firasat yang menyatakan bahwa kondisi temperatur ini pasti akan merontokkan badanku. Pusing, panas, kepala terasa mau meledak, badan terasa seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum. Sungguh sakit yang tidak ku harapkan.
Logikakupun bermain, awan yang seharusnya menurunkan hujan kok malah tidak turun hujan. Mungkin awan itu tertiup angin sehingga hujan yang seharusnya turun di daerah Banyumas bergeser hingga ke arah Brebes dan Tegal. Apakah mungkin ada yang merekayasa?, mengingat sekarang musim kampanye yang pastinya membutuhkan tanah yang tidak becek dan jalanan yang kering. Mungkin bisa saja menggunakan pawang hujan, yang menggeser awan ke arah lain. Tapi itu hanya sekadar asumsi belaka, toh saya tidak memiliki bukti.
Kunjungan ke ruma mbah yang dahulu kala harus mengenakan jaket, sekarang bahkan jika buka baju pun udara masih tetap panas....


Indahnya Kaki Gunung Slamet

Tidak ada komentar: