Jumat, 13 Agustus 2010

Ada yang menghilang di Ramadhan kali ini

Ramadhan telah memasuki hari ke tiga, namun aktivitas tetap jalan seperti biasa. Rutinitas yang pastinya menjemukan, yaitu berangkat kantor, ngerjain kerjaan kalau ada kerjaan dan pulang. Memang di sela-sela aktivitas itu bisa diselipkan ibadah-ibadah tertentu seperti membaca dan mentadaburi Alqur'an serta merenungkan hikmah yang terkandung di dalamnya. Tapi yang namanya manusia tetap aja punya rasa malas untuk melakukannya. Termasuk saya hehehehe. Itulah Ramadhan, dapat merubah situasi seketika. Kantor yang tadinya penuh dengan pembicaraan yang gak jelas arahnya malah kadang nyerempet "hal-hal yang diinginkan", kini menjadi hening. Alhamdulillah setidaknya tidak terjebak dalam pergunjingan atau gosip. Kalau saya lebih banyak aktivitas memperbaiki website kantor yang sampe sekarang belum ketemu juga letak permasalahannya T_T
Berbicara mengenai Ramadhan, hampir ada sesuatu hal yang terlupakan oleh diri saya. Padahal dia menjadi amat berarti bagi saya. Tanpanya mungkin saya tidak bisa menyelesaikan penelitian tugas akhir S1. Setelah melewati hari pertama saya baru ingat kok dia gak ada ya, biasanya menjelang Ramadhan pun banyak orang yang mencarinya. Dia memiliki nama genera latin "Cucumis" sedangkan nama spesiesnya belum teridentifikasi (sp). Memiliki jumlah kromosom diploid 2n=24, beraroma harum seperti melon (karena memiliki kandungan ester)dan memiliki rasa yang hambar namun menyegarkan seperti timun. Orang lebih mengenalnya dengan nama timun suri. Buah ini lah yang berkat perotlongan Alloh pula menjadi obyek penelitian saya. Sekarang saya agak sulit menemukannya. Berbeda dengan Ramadhan tahun lalu. Entahlan, mungkin karena memang kebetulan saya belum menemukannya. Atau memang orang-orang mulai malas untuk menjual buah ini. Padahal timun suri menjadi icon tersendiri di bulan Ramadhan khususnya di daerah saya. I miss you timun suri....

Tidak ada komentar: