Selasa, 24 Agustus 2010

Saya adalah saya dia adalah dia

mushola Al-Hayat

10-06-2007 pkl 21.47 WOBi

Manusia memang sudah diciptakan sesuai kadarnya, akhirnya saya membuktikan. Capek, walaupun menyiapkan stamina semaksimal mungkin tapi tetep aja kalo seharian cuma istirahat sedikit maka yang ada rasa lelah. Walau besok pagi-pagi saya sudah harus sampai di tempat sepupu saya untuk ke PWT, tapi malem ini saudara sekontrakan minta nemenin ngenet di fasilitas WiFi kampus yang ada di mushola. Saya sedikit merenung, bahwa Alloh SWT menciptakan "setiap" manusia secara unik dengan karakter masing-masing dan memiliki kemampuan serta spesifikasi yang berbeda. Contohnya tentang stamina, walau dasarnya tiap orang diberi bekal organ sama namun pengembangannya tergantung tiap orang. Ada yang rajin dan nggak. Jadi stamina tiap orang pun sulit untuk diratakan secara kuantitatif karena memang relatif (bahasanya bingung ya…maklum capek banget, jujur).

Balik lagi ke perbedaan karakter, nah ini yang menarik. Bahwa Alloh SWT adalah maha kreatif dan maha besar, buktinya tidak ada satupun manusia di bumi ini yang memiliki kemiripan seratus persen. walau kembar, sudah dipastikan sidik jarinya berbeda. Nah ini yang keren, jadi ngapain kalo memang kita sudah diciptakan memiliki karakter begini, begitu trus iri dengan karakter orang lain. Saya pernah ngiri dengan teman tentang karakter ini. Jujur saya adalah peniru sejati dan gampangan meniru. Saya iri orang yang bisa nulis dengan baik, rajin, punya banyak teman, blognya banyak comment, profilenya banyak tersimonial dan comment juga. Namun setelah saya kembali berfikir, toh kan tidak ada standarisasi penilaian seseorang tentang karakter ini. Jadi saya agak menyesal ngiri, bisa jadi itu tanda ketidaksyukuran saya pada Robbul ‘izzati, na’udzubillah.

Dulu pernah orang "dekat" saya menasihati bahwa jadilah diri sendiri. Sekarang saya mencoba untuk menjadi diri sendiri dari pada menjadi orang lain. Saya adalah saya dan dia adalah dia. Saya bukan dia dan dia bukan saya. Tapi proses pencarian dan penyadaran akan jati diripun sulit bahkan amat sulit. Mudah-miudahan saya bisa menjadi diri saya sendiri deh. Malu, bangsa Indonesia sudah dicap sebagai bangsa Plagiator yang hanya bisa meniru namun tidak bisa mengembangkan ide-ide yang baru (gak usah dibahas ya…).

capek nih………………Television………

Tidak ada komentar: